Selasa, 19 Mei 2009

Ripples of Action

“We shall never notice even how far the ripples of our most simple act will go.”


Awal maret tahun lalu, baik saya dan dia, tidak pernah berhasil menduga apa jadinya hasil dari keputusan kami untuk mempertahankan prinsip masing-masing—dimana akhirnya prinsip kami tidak bisa saling bertemu. Titik penentu, yang membawa perubahan besar dari garis keseharian kami secara keseluruhan. Perubahan bahkan ke setiap aspek terkecil dalam keseharian kami saat ini. Apapun yang kami mungkin duga; nampaknya yang terjadi pun luput dari imajinasi…perjalanan hasil yang bukan gemilang dan tidak juga tragis;--keseharian kami saat ini.
Saat momen saya dan dia itu terjadi, (seperti yang saya catat di jurnal saya tahun lalu) saya memiliki firasat yang meresahkan bahwa ini salah satu momen kecil penentu dalam hidup saya. Tapi tetap saja saya melanjutkan apa yang saya rasa ingin lakukan saat itu.


Dari melamunkan hal sederhana yang terjadi dalam perjalanan personal saya,…saya mulai melantur, mengkhayalkan, apa seperti firasat seperti itu juga muncul, ketika Adam dan Eve berada dalam titik penentu mereka; momen dimana mereka memutuskan untuk memakan Buah Pengetahuan (yang berakhir dengan disembunyikannya Pohon Kehidupan dari pandangan mereka)..?
Sebuah keputusan lugu, yang membuat mereka dan seluruh keturunannya terjebak di neraka yang mereka bangun perlahan, neraka dimana tempat mereka tinggal memanas, dimana makhluk-makhluk firdaus mati satu persatu.
Neraka dimana para keturunan mereka saling memperbudak dan terjebak di dalam sebuah sistem yang mempenjarakan keseluruhan dari bekas taman firdaus.
Sebuah neraka, dimana kita sedang membusuk dan bekerja, sekolah, dan mempekerjakan pekerja hari ini.

Momen yang sama juga terjadi ketika koloni kecil pemburu-peramu tiba di lengkungan subur Timur Tengah, dan menemukan bahwa mereka dapat menanam gandum; bahwa para sapi dan domba akan jinak kepada mereka sekedar dengan terus memberinya makan. Momen dimana mereka memilih untuk menempatkan makanan mereka dimana mereka menginginkannya; momen dimana koloni tersebut memutuskan menjadi petani dan penggembala; layaknya Cain dan Habil. Sama sekali mereka tidak akan pernah membayangkan bahwa keturunan mereka akan melanjutkannya dengan menjadi masyarakat pengeksploitasi, masyarakat industri modern hari ini.


Saat kami berada dalam titik itu, baik saya dan dia masih dapat memundurkan keputusan kami, dan kembali ke pola harian kami yang semula.
Ternyata bahkan dalam sekedar satu tahun setelahnya pun terlalu terlambat untuk mundur. Terlalu banyak hal berubah dari keseharian kami hingga kami sama sekali tidak mungkin kembali.

Saya sadar saya sekedar bernostalgia saat ini.
Sebuah nostalgia, secara keseluruhan tidak bisa mempengaruhi hasil dari keputusan yang telah berlalu.

Namun nostalgia, refleksi ulang ke masa yang lalu ini, apa gunanya sekedar untuk menerima, berdamai dengan yang telah berlalu? Retrospeksi, introspeksi, dan bila ada (serta bisa), memperbaiki kesalahan (bila akhirnya saya simpulkan sebagai hal yang salah) yang telah dilakukan sebelumnya?

Bila memang seperti itu,… apa refleksi kepada perjalanan Eve-Adam, Cain-Habil yang sama sekali tidak bisa kita rubah itu, dapat menginspirasikan apa saja yang harus kita ubah untuk memperbaiki kesalahan yang terlakukan pada sepuluh ribu tahun silam.?

Andai saja refleksi ulang yang satu ini berada dalam tingkatan kompleksitas yang sama dengan kisah cinta, tentunya kita yang tersesat di neraka ini sudah menemukan jalan untuk membangun firdaus diatas reruntuhan neraka…

Selasa, 12 Mei 2009

Sick zombies

Whoever told me that human is holier than any other animals,
they've been telling me lie.
Whoever told me that human's life more important than the life of every other species in the earth,
they must be such a life killer.


Whoever told me that human existence gave blessed progress to the whole earth,
well they must be a dumb fuck.
Whoever been telling me that technology made life's more bearable,
they must have such a void life.


Whoever been telling me that what made human being human is our normative values, materialistic standard, decent behaviors, living behind safe concrete, possessive friendship, rapid-productive life, predictable-safe(/boring) love relationship, our ability to build modern civilization, our 'clever' way to survive (producing-consuming more food, products, than we ever needed--only to give ourselves some faux sense of securities), being A part of The Great Machine...



Well they must be zombies.



crazy, sick, psychopathic zombies; infested with their arrogance, guilt, fear, fear, cock fear, cunt fear, death fear, fear, zombie, holy, sick, 'intelligent', sick, polluted, sick, miserable, sick, void, sick, normative, sick, fetish, sick, frantic, sick, sick, proud, pathetic, sick zombies..



..
When Adam (Human) meets Eve (Knowledge about life), and their losing their innocence;
deciding to be agriculturalist rather than hunter-gatherer/some kind of clever animal.


They might never know, how they just dig a grave to hell for the whole earth.